KEADAAN SANG PENCINTA
Aku melihat pohon-pohon membonsai
dirinya. Mengerdilkan batang dan rantingnya, memupus dedaunnya. Ia pergi dengan
tinggalkan kemauan dan kesenangan dirinya dan mendekat pada kemauan dan kesenangan
kekasih, berjalan menjauh dari kedamba dan harapan dirinya menuju kedamba dan kecintaan
kekasihnya.
Kataku: Begitulah keaadaan sang
pecinta. Ia akan menafikan dirinya demi keagungan kekasih. Bukankah karna ini
engkau di kagumi tiap mata dan dirindui tiap hati?
Sayang pohon besar mencibir dan
menyiksa. Dia halang mentari yang rindu berlabuh. Dia rintang hujan yang ingin
merinai.
Aku melihat pohon bonsai terus
berjuang mempuasakan jiwanya, menyebut nama kekasih dengan lidah diamnya
sebagai penyembuh jiwanya yang merindu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar