RAHASIA
JIWA
Siapa
mengajar batu berdiam meski terus diinjak? Siapa mengajar batang padi menunduk
saat bulirnya terisi? Siapa mengajar air terus mengalir meski ada karang
merintang?
Kataku:
Pasti sang kekasih. Dia meletakkan diri pada matanya hingga tiada pandangan
selain tertuju padanya. Dia meletakkan diri pada akalnya hingga tiada
pengenalan selain tertumpu padanya. Dia meletakkan diri pada mahligai hatinya
hingga tiada mengingat selain tertumpah padanya.
Ya...aku
melihat dengan mataku, lidah-lidah yang tak pernah menyebut nama selainnya,
pandangan yang tak pernah berpaling dari melihatnya dan hati yang bermandikan
cahaya ma`rifatnya.
Bisakah
menirunya duhai jiwaku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar