TERLELAH
Hidungmu terus mengendus keharuman
tak terlihat tapi terbaca mudah dari mana dia bermula, sayang engkau terus mengikut jejak wanginya pergi
bukan dari mana dia bermula. Akhirnya wangi itu menghilang dari penciuman.
Kata keharuman: Aku tak kan terpisah
dari bungaku sebagaimana takkan terpisahnya gula dari kemanisan. Telusur
jejakku yang tertinggal.
Aneh, engkau terlihat berjalan bahkan
berlari cepat tapi tidak kemana,
terlihat bersibuk tapi berjalan di tempat. Kulihat engkau terlelah.
Kata keharuman: Jangan bawa keinginan
dan nafsu dalam tiap penciuman, itulah ketersesatan berawal dan ketergelinciran
bermula. Tak mungkin engkau sampai besertanya atau berkendara dengannya.
Katamu: Ya, aku terlelah. Dan aku
menyerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar