ADAKAH PUNCAK KLIMAK?
Air berlari cepat menuruni lembah
menuju anak sungai, dari anak sungai air bergegas menuju sungai besar dan selanjutnya berkumpul bersatu menuju
lautan. Tetapi laut tidak pernah penuh. Dimana puncak klimak bersembunyi dan bertahta?
Kata mentari: tak ada puncak klimak.
Yang dianggap klimak sebentar lagi menjadi anti klimak. Aku yang akan membakar
lautan hingga dia bosan berbangga.
Dan kemestian itu berjalan wajar, aku
melihat titik-titik air berterbangan mengangkasa, dia tertampung gumpalan awan.
Awanpun menjadi sombong karna menjadi mendung.
Kata angin: Tak ada puncak klimak.
Yang dianggap klimak sebentar lagi menjadi anti klimak. Aku yang akan
menerbangkan mendung dan memaksanya menurunkan air.
Aku terus susuri puncak klimakku
sambil mengingat sang rosul saat berkata: Aku tidak akan naik diantara punggung-punggung yang menahan
tumitku, saat sahabatnya menawari tandu sebagai pelindung atau saat berkata:
aku hanyalah sorang anak yang dilahirkan dari wanita yang makan dendeng dari mekah saat sorang lelaki
bercerita tentang kehebatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar