CUKUPLAH DENGAN DUNIA
SERUPA BEKAL SORANG PENGEMBARA
Aku dan wanitaku menangis saat angin
semilir berbisik: ingatlah, saat ‘aisah menangis dipundak muhammad karna perih
kian menindih dan sesak kian menghimpit tak tertahan lagi.
Kata nabi: Kenapa menangis? Jika mau
mengikutiku, cukuplah dengan dunia serupa bekal sorang pengembara.
Dan sejak saat itu ia tak pernah
mengganti pakaiannya yang rusak sebelum menambalnya atau membaliknya.
Aku dan wanitaku menangis. Akankah tangisan
ini mampu menyirami ladang hati yang kering dan tandus?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar