Senin, 28 April 2014

AKU ADALAH PASIR YANG ENGKAU INJAK



AKU ADALAH PASIR YANG ENGKAU INJAK

Aku adalah pasir yang engkau injak di padang kembaramu, terlihat dalam menggurat indah. Aku mengaduh agar engkau mendengar dan melihat ke belakang, sayang engkau terus berjalan.

Aduhanku kian kencang saat engkau lupa membaca guratanmu. Aku takut angin akan hempaskan ke belakang atau badai akan memaku kakimu.  Akhirnya engkau diam dan terjatuh juga.

Kataku: Lihat guratanmu. Dari sanalah hendaknya bercermin. Aku tak mampu menjaganya lama karna badai akan hilangkan cepat. Begitulah hukum kesunyian. Dia muncul dari ketersembunyian tuk bernyata, setelah mengada, kembali menuju ketiadaan.

Aku adalah pasir yang engkau injak dan di abai. Pun aku adalah guratan yang tak sempat engkau baca dan di lupa.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar