Kamis, 17 April 2014

TAK LAYAKKAH KEPALAKU BERMAHKOTA



TAK LAYAKKAH KEPALAKU BERMAHKOTA

Hujan itu menganugerahi ladang jiwaku tetap basah, memberi waktu biji-bijiku dapat memecah dan memberi kesempatan tuk tumbuh keatas.    

Sayang...kulitku tipis mudah mengigil, lemah mudah sakit dan dalam terluka mudah putus asa. Tak pantaskah kepalaku bermahkotakan kehormatan itu?    

Dan aku masih menghindarinya, menakuti dari sergapannya dan melarikan diri ketempat sembunyi. 


 Kata jiwaku: kapan engkau menghadapinya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar