TAK LAYAKKAH KEPALAKU
BERMAHKOTA
Hujan itu menganugerahi ladang jiwaku
tetap basah, memberi waktu biji-bijiku dapat memecah dan memberi kesempatan tuk
tumbuh keatas.
Sayang...kulitku tipis mudah mengigil,
lemah mudah sakit dan dalam terluka mudah putus asa. Tak pantaskah kepalaku
bermahkotakan kehormatan itu?
Dan aku masih menghindarinya,
menakuti dari sergapannya dan melarikan diri ketempat sembunyi.
Kata jiwaku: kapan engkau menghadapinya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar