DIA
SERUPA TANGGA YANG ANAK TANGGANYA MENUJU KETINGGIAN
Kenyataan
apa yang ingin diingkari saat tangisan hujan bisa alirkan sampah-sampah laknat
ke lautan disaat jiwa malas menyapu dan lalai kumpulkan serpihan
terseraknya.
Lihatlah taman hatimu terlihat bersih dan
asri.bukan, lihatlah tanah menjadi basah dan gembur hingga benihnya mampu
tumbuh keatas dalam keceriaan.
Inilah
bukti mempesona yang membuka mata dari ketertutupan mimpi lalu bukti apa yang
masih dituntut?
Haruskah
tangisan hujan tidak disukuri saat diakhir mampu bangkitkan jiwa dari
keterlelapan meski diawal dia bagai hantu yang menakutkan atau bagai auman
singa yang mengerikan.
Kata angin semilir: Bukan hanya itu dia bagai
tangga yang anak tangganya menuju puncak ketinggian dan tak akan kesana jika
tanpanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar