Minggu, 13 April 2014

RACUN BAGIMU OBAT BAGINYA


RACUN BAGIMU OBAT BAGINYA

Aku melihat dengan mataku sorang pawang bermain dengan ularnya, berbicara dan  dia mendengar, memerintah dan dia menurut, keganasan telah tertundukkan, yang terlihat hanya sibudak yang patuh.

Pengerumun menikmati.

Kata pawang: Siapa yang berkenan menyentuh? Dia telah jinak. Atau siapa bernyali silakan memegang? Dia tak menggigit lagi, andai dia mengigit, gigitannya tak beracun. Pun ada aku disini.


Jiwa penasaranku mulai menarik langkah untuk mendekat sekedar menyentuh bahkan memegang. Tapi jiwa tinggiku melarang: Jangan samakan, dia telah penemu dan engkau masih pencari. Gigitannya mematikanmu tapi baginya menyehatkan, racun bagimu obat baginya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar