ENGKAU
HARUS MEREMUKKAN DIRIMU
Aku melihat daun
merintih terpanaskan mentari. Aku melihat engkau bersedih terdinginkan hujan.
Aku melihat juga engkau berpedih terlelahkan tarian angin.
Kataku: Jangan berdiam diri
saat kesesakan menghimpit dada, berserulah kepadanya, panggil namaNya, Dia
pasti mendengar.
Kata
angin semilir:
iman bertumbuh paling baik dimasa pergumulan. Dia tidak menjanjikan hidup tanpa
kesusahan tapi dia menjadi penolong dimasa sulit dan akan menemani dimasa
suka cita.
Aku
melihat daun tetap merintih terus berpedih. Kataku dan nasehatnya tak mampu
melunakkan jiwamu yang beku sekeras batu.
Kataku:
Engkau harus meremukkan
dirimu. Siapapun tak bisa menjadi palumu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar