KUCARI
TELAGA YANG TAK HABIS DITIMBA
Kucari
telaga yang tak habis ditimba, biar airnya tak habis kureguk, biar semua dahaga
hapus terpuaskan, biar semua kekotoran terbasuh bersih.
Kemana
mencarinya duhai para pencari?
Rasa
khawatir kian beratkan langkah. Bagaimana bisa berlari sementara ketakutan akan
terpeleset dan terjatuh terus membayangi, ketakutan akan tersesat dan semakin
menjauh kian menghantui. Bisakah tetap setia atas jalan yang dilewati?
Teringat
metamorfosa ulat menjadi kupu-kupu. Bagaimana saat-saat sempit dijalani? Ah..mungkin Dia telah siapkan hari-hari yang
sempit sesuai rencanaNya dan dikemudian hari kita diangkat menjadi kupu-kupu
indahnya.
Teringat
tanah menjadi keramik penghias indah di istana baginda raja, terbayang panasnya
api pensucian membakar. Ah...Dia selalu beri yang terbaik walau kasihnya tak
terpahami.
Kucari
telaga yang tak habis ditimba. Tak mengapa kenyataan hidup kian jauhkan dari
keindahan mimpi. Tak mengapa pula keberartian hidup kian tak bisa dimengerti,
biarlah rasa-rasa tak terpahami mencari wadahnya sendiri. Lalu kemana
mencarinya duhai para pencari?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar