Rabu, 09 April 2014

KUCARI TELAGA YANG TAK HABIS DITIMBA



KUCARI TELAGA YANG TAK HABIS DITIMBA

Kucari telaga yang tak habis ditimba, biar airnya tak habis kureguk, biar semua dahaga hapus terpuaskan, biar semua kekotoran terbasuh bersih.

Kemana mencarinya duhai para pencari?

Rasa khawatir kian beratkan langkah. Bagaimana bisa berlari sementara ketakutan akan terpeleset dan terjatuh terus membayangi, ketakutan akan tersesat dan semakin menjauh kian menghantui. Bisakah tetap setia atas jalan yang dilewati?

Teringat metamorfosa ulat menjadi kupu-kupu. Bagaimana saat-saat sempit dijalani?  Ah..mungkin Dia telah siapkan hari-hari yang sempit sesuai rencanaNya dan dikemudian hari kita diangkat menjadi kupu-kupu indahnya.

Teringat tanah menjadi keramik penghias indah di istana baginda raja, terbayang panasnya api pensucian membakar. Ah...Dia selalu beri yang terbaik walau kasihnya tak terpahami.


Kucari telaga yang tak habis ditimba. Tak mengapa kenyataan hidup kian jauhkan dari keindahan mimpi. Tak mengapa pula keberartian hidup kian tak bisa dimengerti, biarlah rasa-rasa tak terpahami mencari wadahnya sendiri. Lalu kemana mencarinya duhai para pencari?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar