KABAR DARI TAMUKU
Semalam tamu lama datang berkunjung. Kadang
aku tak mengharap kedatangannya karna aku tak siap dengan berita yang
dibawanya. Kadang sangat malah mengharapnya sebagai pengingat bahwa aku sedang
menuju kepastian yang tak terelak, persiapkan bekal yang dibawa dan ringankan
beban beratkan punggung karna perjalanan
masih teramat jauh.
Kali ini dia minta ijinku hendak
mengambil yang sering kuaku milikku padahal dia semata titipan. Katanya: kalau
anda berkenan aku diutus hendak mengambil yang serupa gambarmu yang menurut
pengantinmu membebanimu dengan cinta simbolikmu yang memperlambatmu menujunya.
Kataku: anakku belum siap walau aku
telah berjuang persiapkan. Jangan sekarang malah mempermaluku dihadapnya nanti,
maka dengan wajah yang mana aku menemuinya?
Kata sang utusan: Dia juga memberimu
satu pilihan lagi, pilih yang menjadi musuh terberatmu atau pembencimu yang
paling engkau benci sebagai penjagaan dan pemeliharaanNya.
Kataku: tak ada lagi mereka dihatiku
walau yang nampak begitulah adanya.
Dan dia berpamitan pergi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar