SAATNYA
PELEPASAN SEKARANG
Aku
berjalan ditengah ramaiku dan susuri juga jalan sepinya. Aku berjalan serupa
sibuta berjalan. Terlalu banyak kabut menutupi penglihatan.
Kata
teman sesama pejalan: Engkau butuh tongkat penuntun buat bedakan jalan licin
yang buatmu terpeleset dan jalan berlubang yang buatmu terjatuh.
Kataku:
terimakasih sahabat.
Dan
suara itu mengusik kesunyian perjalananku, timbulkan ketakutan yang tiba
menyergap, padamkan bara keberanian yang kujaga terus menyala.
.
Kata suara itu: mari dekati dia kawan. Dia telah buta. Mari kita ambil
bawaannya.
Suara
langkah mendekat kian nyaring ditelinga. Kata hatiku: saatnya berani sekarang,
tak perlu lari apalagi sembunyi lagi.
Saat berdua dengan sang pengantin sekarang. Ya...
saat bercinta sekarang.
Kataku
pada mereka: terimakasih. Melaluimu, saatnya pelepasan bagiku. Apa yang telah kugenggam
lama kuberikan rela pada kalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar