TAK
INGINKAH BERDUA DENGAN PENGANTINMU DIKAMAR
Pengantin
itu menirai dirinya dengan kain tipis, terlihat sudah bayangan indahnya,
tercium sudah aroma wanginya. Kulihat matamu terkagum dan kakimu terpaku.
Kataku:
Dia hanya bayangan. Jangan silau. Jangan berhenti.
Kulihat kakimu mulai lemah terayun antara
melangkah maju setapak atau diam ditempat. Kulihat jemarimu tak kuasa terangkat,
takutmu lebih besar kalahkan harap lemahmu.
Kataku: Angkat tanganmu, buka tirainya. Lihat!
pengantinmu telah lelah menunggu, jangan biarkan dia menanti lebih lama lagi...
Katamu:
Tak mengapalah aku berhenti di sini bayangannya sangat menawanku. Aku
tercukupkan hanya dengan melihatnya saja.
Kataku: Bodoh...Tak inginkah berdua dengan
pengantinmu dikamar?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar