LAGUMU PARAU,
BERCERMINLAH
Kulihat
kolam yang bersuara lautan, terdengar riak ombaknya memecah kesunyian dan keras
gelombangnya menghempas batu pembatas.
Tapi
engkau hanya kolam...
Kataku:
Berhentilah perdengarkan ombakmu! Berhentilah memecah keheningan! Lagumu parau,
bercerminlah!
Tapi sayang engkau abaikan lirihku, engkau tetap dengarkan derumu pada tiap telinga dan pamerkan riuhmu pada tiap mata, orang sangka engkau lautan dan engkau berbangga dengan sebutan itu.
Kataku:
Perkataan mereka telah terlepas dari hati yang mengikatnya dari
kecintaan.Perkataan mereka berhenti dimulut saja. Jangan tertipu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar