MENGADA TUK MENJADI ADA KEMUDIAN TIADA
Mengada tuk menjadi ada kemudian tiada, sungguh suatu kesia-siaan.
Lalu buat apa mencari kalau akhirnya dibuang, buat apa ditemukan
kalau akhirnya ditinggal, buat apa dirindu kalau akhirnya
diabaikan.
Cukup meliat dari kejauhan bukankah rindu ini sungguh
nikmat. Justru kedekatan sering kali
membelenggu, hasrat
jadi beku dan cinta yang penuh jenuh. Tak perlu ada
ciuman berpagut atau pelukan
penuh nafsu jika sekedar muntahkan orgasme jiwa. Siapkan jiwamu tuk kekasih
sejati di dalam diri.
Cukup menanti, bukankah
menunggu begitu indah. Sering kali saat datang, terangnya silaukan
mata benderangnya lenakan jiwa. Adakah ini lebih baik?
Tak perlu ada sedih atas gagal mengada pun
tak perlu ada sesal setelah mengada
kemudian tiada. Bukankah tuk segala sesuatunya ada saatnya sebagaimana alam bertutur rapih ada saat ingin sendiri mungkin lain saat hajat
keramaian. Semua
ada saatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar