Jumat, 18 April 2014

BERSAMA ADAM DALAM JIWAKU



BERSAMA ADAM DALAM JIWAKU

Aku jumpai adam dalam kedalaman jiwa, merindui ketiaadaan dibalik keberadaan, merindui kekekalan dibalik raga yang melemah dimakan ulat, merindui terang gemintang ruhani di balik kegelapan jasad yang nyalanya kian padam.

Aku masuki keberadaanku serupa gajah besar dengan alam kebendaan sebagai tujuan, mengumpulkannya bagai sitertipu dan menikmatinya bagai silalai. Padahal... semestinya dia hanya kendara menuju ketiadaanku.

Aku masuki kesementaraan ragaku serupa gajah bertelinga lebar tapi bermata sempit, mudah tergoda oleh lagu merdu omong kosong, sementara mata kecil tertutup kabut, tak berdaya menjadi guru yang bijak bagi telinga.

Aku masuki kemusnahan ragaku dengan tak persiapkan hidupnya rohani, mematikan lampu penerangnya,  melupakan minyak dan sumbu yang kan dibawa.

Kata adam: kerinduanmu membawamu padaku akan asal sejatimu. Kegelisahanmu berasal dari rohani yang nyalanya redup. Kejenuhanmu berasal dari keterasingan yang tak dikenali akan tempat kembali.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar