BERSAMA ADAM DALAM
JIWAKU
Aku
jumpai adam dalam kedalaman jiwa, merindui ketiaadaan dibalik keberadaan,
merindui kekekalan dibalik raga yang melemah dimakan ulat, merindui terang
gemintang ruhani di balik kegelapan jasad yang nyalanya kian padam.
Aku
masuki keberadaanku serupa gajah besar dengan alam kebendaan sebagai tujuan,
mengumpulkannya bagai sitertipu dan menikmatinya bagai silalai. Padahal...
semestinya dia hanya kendara menuju ketiadaanku.
Aku
masuki kesementaraan ragaku serupa gajah bertelinga lebar tapi bermata sempit,
mudah tergoda oleh lagu merdu omong kosong, sementara mata kecil tertutup kabut,
tak berdaya menjadi guru yang bijak bagi telinga.
Aku
masuki kemusnahan ragaku dengan tak persiapkan hidupnya rohani, mematikan lampu
penerangnya, melupakan minyak dan sumbu yang
kan dibawa.
Kata
adam: kerinduanmu membawamu padaku akan asal sejatimu. Kegelisahanmu berasal
dari rohani yang nyalanya redup. Kejenuhanmu berasal dari keterasingan yang tak
dikenali akan tempat kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar