APA
LAGI PENGHALANGKU
Entah
berapa lapis langit yang berhasil kutembus semalam? Terasa biasa dan jenuh
membosankan. Cahaya perjalananku yang biasa mengantar cepat, berjalan lambat
atau berjalan cepat ditempat.
Kata
rohku: sayap kerinduan terlalu lemah hingga buroq hanya mampu terbang rendah.
Cahaya cinta yang biasa mendesak yang menjadi labuhan tak lagi gemilang,
terlihat meredup kadang menyala kadang hilang.
Kata
hatiku: engkau belum bisa mentiadakan keberadaanmu. Padahal itulah yang wajib dilewati
karna keberadaanNya bisa ditemui saat jiwa berhasil melewati jalan pelampauan
itu.
Kata
badanku: engkau terlalu banyak menggenggam hingga sulit melepas. Kaki terbelenggu
ketakutan hingga keberanian tuk melangkah menjadi terpasung. Tak ada lagi jejak
menggurat indah di sepanjang padang penemuan
Kata
teman seperjalan: masihkah debu kehinaan mampu butakan mata? Masihkah omong kosong
dan tipu daya mampu tulikan telinga? Enduslah wangi semerbak ini berasal, ikuti
jejaknya, akankah sumber wewangian tak ditemukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar