Rabu, 16 April 2014

HATIKU KIAN ASING DENGAN MULUTKU



HATIKU KIAN ASING DENGAN MULUTKU

Hatiku kian asing dengan mulutku, bunga-bunga wangi semerbaknya tak lagi harumkan wajah hidupku, bunga- bunga indahnya tak lagi mempesona yang melihat. Kata-kataku serupa sampah berbau busuk dan terlihat menjijikan.

Hatiku kian asing dengan mulutku, apa yang telah kusembunyikan rapi malah diungkap dan apa yang ingin disingkap malah dirahasiakan. Misteri apa yang ingin disembunyikan dan kenyataan apa yang ingin diingkari duhai mulutku?

Dan kini mulutku mendebat hatiku bahkan menghujatnya: akulah terdepan yang paling pahami antara idelisme dan kenyataan, akulah mula paling mengerti keberanian dan ketakutan dan akulah paling awal mengetahui kecintaan dan kebencian.


Hatiku kian asing dengan mulutku, mungkin juga telingaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar