Rabu, 23 April 2014

DEMI NUN



DEMI NUN

Saat ba’ berubah menjadi nun, saat cawan terbuka melebar menjadi terbuka keatas, saat sedikit terwadahi dapat banyak menampung, saat pencari menjadi penemu, mungkinkah? Akukah siterjaga atau siterpejam? akukah siawas ataukah siterpedaya? 

Saat ba’ menjadi nun, saat titik dibawah menuju ke atas, saat titik penghias menjadi cahaya penerang, saat mentari luar yang biasa terbit dan tenggelam berubah menjadi mentari hati yang tak pernah tenggelam, saat pencari menjadi penemu, selanjutnya?

Ya...saat penuju menyatu yang dituju, tak ada lagi penuju dan yang di tuju. Mereka bersatu tanpa berpisah. Mereka menyatu tanpa berbeda.


Nun menjadi kalamNya, Demi Nun...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar