AKU
HANYA SERUMPUN ILALANG DIANTARA RIMBUNNYA HUTAN
Bukan
mau merendah apalagi menyamar aku hanya serumpun ilalang diantara rimbunnya
hutan tak punya belukar hingga tak perlu ditakuti bahkan tak punya daun sampai
sang gembalapun tak pernah hentikan sekawanan dombanya.
Andai
ini peran atas takdirku kusembahkan setiap tusukan atas makna terbatas hadirku
walau sesekali menusuk pada luka yang bernanah dan membuat luka baru diatas
luka lama berharap bisa mengobati dan menyembuhkan tanpa siluka sadari bahwa
inilah caraku mencintainya.
Tak
mengapa sesekali menari diterpa simponi anginnya dan pandangan berhenti sejenak
menikmatinya sebagai pengingat betapa pendakian telah sampai sejauh ini telah
masukinya dengan perlahan kemudian mampukah beranjak melewatinya lebih tinggi?
Cukuplah
rinduku terus menyala, lalu akankah padam meski diterpa banyaknya hujan? Akankah
belukarku akan ikut tergerus?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar