Sabtu, 05 April 2014

ANGGAP TEMPAT INI SEBAGAI TEMPAT MERENDAHMU



ANGGAP TEMPAT INI SEBAGAI TEMPAT MERENDAHMU

Aku telah berjalan jauh menujumu, terkadang terengah berlari melewati jalan setapak dengan lentera kecilku. Terselip resah kapan tujuan mendekat hakekat tersingkap.

Kata teman sesama penujunya: Engkau telah berjalan bahkan berlari cepat tapi engkau masih ditempat, terlihat padat tapi tidak kemana bukan karna engkau serupa kura-kura tapi matamu terlalu sibuk melihat masalah lupa menghadap tujuan.

Kataku:Aku penakut baru mendengar deru angin sudah meredup nyala hasratku. Akupun peragu setetes kesedihan sudah mampu teriak pertanyakan kasih dan keadilannya.

Katamu: Apa yang engkau takutkan jika Dia tak pernah tinggalkanmu walau sejengkal? Apa yang engkau ragukan jika semua sedang berjalan menuju rencana indahNya? Lepaskan bebanmu yang berat, istirahatlah karna musuh ganas merintang. Sesekali menghela nafas sejenak menikmati kemanisan yang telah terkecap.

Kudengar nasehatnya, aku istirah melepas penat ditemani angin semilir sembari bermimpi tempat tinggi tujuanku telah mendekat. Kudengar cerecau burung mulai berlagu: Duduk dan rendahkan hatimu.  Ketinggian hanya bisa diperoleh ketika bersedia duduk di posisi rendah. Anggap pemberhentian ini sebagai tempat merendahmu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar