Sabtu, 05 April 2014

MARI BERGEGAS TURUN BAWA AKU KEISTANAMU


MARI BERGEGAS TURUN BAWA AKU KEISTANAMU

Aku mendengar rintih genangan air dilubang yang tak ikut lenyap bersama air hujan: Mari bergegas turun hujan bawalah aku keistanamu

Kini dia tersiksa oleh panas yang menyengat dan menanggung perih karna terpisah. Saat perih memuncak dia mulai menjerit: Cepatlah datang hujan aku sudah tak kuat lagi hatiku terluka.

Lubang itu betul membelenggu jiwa dan sengsarakan batinnya. Ia ingin menjauh dimana tak ada lagi belenggu tak ada lagi sengsara tapi sayang ia hanya sendiri tak berdaya dan tak bisa berbuat apa,

Kini dia mulai merindui kekasihnya  menyeru dari  kejauhannya:  Mari bergegas datang kekasih, rengkuh aku dalam pelukmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar