MARI
BERGEGAS TURUN BAWA
AKU KEISTANAMU
Aku
mendengar rintih genangan air dilubang
yang tak ikut lenyap bersama air hujan: Mari
bergegas turun hujan bawalah aku keistanamu
Kini dia tersiksa oleh
panas yang menyengat dan menanggung perih
karna terpisah. Saat perih memuncak dia mulai menjerit: Cepatlah datang hujan
aku sudah tak kuat lagi hatiku terluka.
Lubang itu betul membelenggu jiwa
dan sengsarakan batinnya. Ia ingin menjauh
dimana tak ada lagi belenggu tak ada lagi sengsara
tapi sayang ia hanya sendiri tak berdaya dan tak bisa berbuat apa,
Kini dia mulai merindui
kekasihnya menyeru dari kejauhannya: Mari bergegas
datang kekasih, rengkuh aku dalam
pelukmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar