MUNTAHKAN ISINYA BARU WADAH DAPAT MENAMPUNG ISINYA
Buka mulut dan matamu kekasih air dan madu kehidupan telah
turun dari pancuran ia
senantiasa mengalir dari atas tanpa henti tanpa putus sayang kenapa masih tertidur dan terpulas
air dan madu bukanlah milik
seseorang dia milik setiap orang siapa saja boleh menikmatinya asal mulut dan mata terbuka masihkah
tak kau lakukan juga
ayolah engkau sudah dibawah pancuran itu engkau telah
ditetesinya bahkan telah basah jangan
biarkan dia mengalir tanpa sempat engkau wadahi tapi... kenapa masih banyak yang tercecer dan tak engkau wadahi
kata angin muntahkan
isinya baru wadah dapat menampung isi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar