RASAMU MUNGKIN TAK ADA YANG HILANG TAPI...
Sahabat menasehatiku: Tangkap tikus-tikus itu dari ladang pikir dan hatimu dia akan menyamun bulir padimu karna sebentar lagi
masa berpanen telah tiba
kataku baik trimakasih akan kulakukan seperti yang engkau
nasehatkan
tapi pembiaran karna bebalku
terlihat juga olehnya dan berkata: rasamu mungkin tak ada yang hilang karna engkau memang petani yang bertugas hanya
menanam tanpa berharap tapi tak mengapa pula memetik apa yg telah diupayakan
tak berdosa memanen apa yang
telah ditabur setelah lelah menanam dan menjaga ladang tetap
teraliri air percaya padaku segerombolan tikus yang bersatu mampu jadi bah yang musnahkan ladangmu dalam
sekejap
kataku: baik trimakasih nasehatmu bak setangkai
mawar putih terlihat indah dimataku dan tercium semerbak di hidungku yang engkau sebut ladangku
bukan milikku tapi miliknya aku hanya bertugas menanamnya dan dialah penjaganya tanpa
kehendaknya ladangku takkan tersirami hujan dan tak akan ada benih yang mampu memecah dan bertumbuh disini
tapi jiwa peragu dan jiwa tak yakinku
mengumpatku dasar pandir kepasrahan yang tak pada tempatnya
dan jiwa pengecutku menghardik dasar penakut dia hanya segerombolan
tikus bukan sekawanan gajah tangkap saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar