PANDANGANKU SAMAR KUMINTA ENGKAU MENJADI MATAKU
Pandanganku samar karena terlalu banyak kabut
turun dilembahku
kuminta engkau jadi mataku siapakah dia yang datang dari bawah meski samar
terlihat benderang
hidungku mulai
tersumbat apalagi kalau bukan oleh asapi kuminta engkau jadi hidungku wangi apa
yang tercium
hidungku yang diterbangkan bersama semilir angin
katamu: tak ada apapun dibawah
lembah kalaupun ada itu hanya sebentuk kemewahan sombong dan kemegahan pongah yang dia pamerkan masihkah
engkau ingin melihatnya. Kalau masih berhasrat
dan hasratmu tak terbendung lagi aku rela
menjadi matamu
kataku: ooo hanya segumpal asap yang sebentar lagi sirna oleh
angin pemahaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar