TETAPLAH DIAM DISITU
AKU SEDANG BERJUANG MENDEKATIMU
Badai kehidupan
lemparkan jauh dari sampanku aku terapung ditengah ombak yang menyerang
mengganas dan hawa dingin yang menyergap merambat untuk kemudian aku mencoba
bertahan lalu sampai kapan jiwaku sanggup bertahan
Badai kian kencang
merentangkanku makin jauh dari sampanku walau begitu aku terus berenang menuju
sampanku. Kataku: tetaplah diam disitu sampanku. Aku berjuang mendekatimu.
Mulutku yang terbiasa
terdiam akhirnya terbuka juga: kekasih masihkah terus menguji masihkah terus
mencoba padahal engkaulah yang paling tahu kualitas para penujumu
Angin semilir berbisik:
bukan demiNya kepastian itu tercipta tapi demimu dia harus ada tuk buktikan
bahwa engkau telah sejauh ini karnaNya bukan karnamu dan engkau sedang diperjalankanya
sekarang. Di tahap ini mesti engkau nikmati dengan senyum termanismu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar