PASTI DIA BETAH DIISTANAMU WALAU TERBUAT DARI
SERPIHAN BERSERAK
Aku melihatnya sering terdiam tertunduk menekur tanah atau
kadang menerawang memandang langit. Ia seakan sedang mengingat peristiwa lalu yang takut kalau kenangan itu
memudar digerogoti kesibukan atau sedang membayangkan masa depan? entahlah
Kuhapus
penasaranku dan kutanya padanya sedang
apakah sahabat akhir-akhir ini kamu aneh
Katamu: aku sedang membangun
rumah bagi istana kekasihku dialam pikir dan hatiku tapi aku mulai ragu apakah dia
akan betah disini karna hanya terbuat dr puing yang terserak
Kataku: pasti dia betah distanamu
karna engkau telah memenuhi ruangnya dengan rindu bergelora dan cinta mendesak hingga
tak ada ruang kosong tersisa untuk diisi oleh obsesi yang lain
Katamu: trimakasih sahabat engkau
telah pulihkanku dari raguku telah kuatkanku dari lemahku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar